Mobilisasi Usaha Teh Merah

Diposting oleh benihbungamawar on Kamis, 17 Juli 2014

Tak Cuma Pasar Lokal, Pasar Internasionalpun meliriknya. Product minuman teh merah dari tanaman Rosella (Hibiscus sabdarilla) bisa saja gak sebesar nama saudaranya ialah product teh hijau serta teh hitam. Akan tetapi, siapa duga jikalau usaha minuman teh merah malahan perlahan-lahan makin moncer. Tidak sekedar pasar lokal yg menginginkanya tapi pasar Internasionalpun turut memesanya. 

Buat Elmas Handi Prabowo, pahit getinya mobilisasi usaha jual beli minuman teh merah baru satu tahun ia kerjakan. Baru kurang lebih Februari 2008 lalu Elmas mulai menanam bibit teh merah melalui cara menyewa tempat di daerah Songgokerto Batu.. Selagi itu, ia gak meyakini bahwasanya teh merah akan booming seperti sekarang ini. Akan tetapi lantaran dorongan kuat dari orangtuanya, diapun gak segan coba. 

“Berbekal Rp 15 juta dari duwit tabungan pribadi, saya mulai melirik tempat kosong di daerah dingin Batu. Buat sewa tempat seluas 4 hektar satu tahun dibanderol Rp 10 juta, bekasnya untuk beli bibit seharga Rp 200. 000 per kg serta untuk cost pemrosesan, ” kata Elmas memulai percakapan. 

Elmas mobilisasi usahanya ini gak sendiri, ia ditemani sang adik Diah yg bertugas pasarkan product teh merahnya. Di bln. pertama tanam, Elmas pernah mengakui stres dikarenakan tidak sukses panen lantaran hujan yg terus-menerus. 

”Kuntum bunganya yg baru berumur empat bln. tiba-tiba layu diguyur hujan deras terus-menerus. Karena itu, bunga teh merah itu tdk dapat dipetik lantaran mati seluruhnya. Namun sekarang ini saya tdk bermaksud berpindah ke usaha lain lantaran telah kepalang tanggung keluarkan modal, ” ungkap lulusan Tehnik Elektro UK Petra ini. 

Waktu ini, tiap-tiap dua minggu sekali ia dapat menuai bunga teh merah yg dibudidayakanya. Sesudah diolah dengan cara manual, product the merah itupun dipasarkan dengan cara berantai dari rekan ke rekan serta lewat web site. Biarpun hasil usaha budidaya tanaman teh merah saat ini cukup diminati warga, Elman juga belum bermaksud pasarkan dengan cara masal ke supermarket. Argumennya, prosedur yg rumit serta kemampuan produksi tempat yg belum memenuhi. 

“Lahan empat hektar yg saya sewa itu cuma bisa membuahkan 500 kilogram kuntum bunga basah rosella per minggu. Negara Mexico serta Zimbabwe sesungguhnya telah order teh merah yg saya produksi, cuma saja stock belum ada jadi di tunda dahulu, ” lanjutnya. 

Waktu ini, papa dua anak itu bermaksud memperluas tempat kurang lebih lima hektar lagi di daerah Karang Lo Batu. Berdasar kajian, kuntum bunga Rosella jadi masam jikalau digabung air, kaya zat besi, vitamin A serta C, kalsium, dan serat. Kalsium tinggi benar-benar menopang perkembangan dan kemampuan tulang serta gigi. Tengah Vitamin A serta C dan kalsium berfungsi untuk kesehatan mata, kulit, serta tulang, serta seratnya benar-benar dibutuhkan untuk melakukan perbaikan system pencernaan. 

Buat paket teh merah yg diberi brand ”Semar”, Elmas menjualnyaseharga Rp 7. 000 untuk paket 50 gram berwujud bunga kering, serta yg serbuk dipasarkan Rp 7. 500 untuk paket 50 gram serta Rp 13. 000 untuk paket 100 gram. 

”Saya juga jual bunga kering curah seharga Rp 55. 000 per kg. Jadi orang dapat beli serta menjualnya kembali dengan brand berlainan, ” Menurut dia, omzet per bln. yg didapat dari penjualan teh merah sekarang ini menggapai kisaran Rp 4 juta sampai 5 juta. Akan tetapi, sewaktu pasar lagi tengah ramai omzet yg didapat dapat melebihi capaian itu. 

Pemasaran teh merah brand Semar saat ini tetap teratur di kurang lebih Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, serta Jakarta. ”Doakan supaya di semester awal 2009 ini produksi teh merah dapat naik bersamaan dengan perluasan tempat yg kami jalankan, ” pungkas Elmas. Serta bisa saja teh ini dapat jadi franchise teh seperti tipe the lain yg udah dulu meningkatkan usaha franchise teh. 

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar